Home » » Sekapur Sirih

Sekapur Sirih

Pemilih yang Budiman,

Saya berdoa, saat dan setelah membaca situs ini, Ibu/Bapak/Sdra/Sahabat sekalian dalam keadaan sehat selalu, di bawah lindungan Tuhan Yang Maha Baik.

Dengan berserah diri kepada Tuhan Yang Menciptakan Alam Semesta, pada 1 April 2013 lalu, saya telah  mengambil sebuah langkah berani: mundur sebagai komisioner di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, lalu mendeklarasikan diri sebagai calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pada Pemilu 9 April 2014 yang akan datang.   Pendaftaran telah dilakukan pada 18 April 2013, dengan menyerahkan dukungan awal  sekitar 17 ribu orang (dari minimal 5.000 dukungan yang dibutuhkan).

Puji syukur kepada Tuhan, berdasarkan hasil verifikasi administratif dan faktual, saya dinyatakan lolos oleh KPU RI.  Namun perjalanan masih panjang.  Medan pertarungan yang sesungguhnya adalah pemungutan suara pada  9 April 2014.   Targetnya adalah merebut 1 dari 4 kursi senator yang tersedia untuk Provinsi Sumatera Utara. 

Ada beberapa kalangan yang mempertanyakan pilihan saya mundur sebagai komisioner lalu maju sebagai calon DPD RI.   Ini kesempatan baik menjelaskannya.  Pertama, bahwa berdasarkan kalender pemilu, April 2013 adalah jadwal pencalonan anggota DPR, DPD dan DPRD;  sementara masa tugas kami  berakhir pada September  2013.   Bila menunggu berakhir masa tugas, maka kesempatan menjadi calon akan hilang.  Kedua, pengabdian 10 tahun sebagai penyelenggara pemilu, menurut saya,   sudah cukup.  Sepuluh tahun mengantar orang ke kursi dewan dan kepala daerah,  kini giliran saya untuk diantarkan.  Saya tidak mungkin terus-menerus sebagai pekerja teknis, meski jabatan sebagai seorang Komisioner KPU Sumut termasuk prestisius dan diincar banyak orang.  Saya juga punya cita-cita untuk  terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan publik.    Saya ingin mengabdikan diri lewat lembaga politik formal.

Kenapa DPD?  Ada beberapa  parpol yang menawari saya sebagai calon DPRD Provinsi maupun DPR RI.  Tapi, rasanya sangat sulit banting setir menjadi seorang yang partisan, mengingat latar belakang saya sebagai penyelenggara pemilu yang nonpartisan atau independen.  DPD itu jelas independen.   Jadi, makhluknya  relatif sama.  Saya juga membaca peluang.  Saya tidak bekerja dari nol.  Saya sudah punya modal.  Tinggal dikembangkan saja dengan kerja keras diiringi doa.   Menurut saya, untuk dapat memenangkan pertarungan,  maka seseorang  harus memiliki dua syarat, yakni lumbung utama suara dan jejaring yang luas.   Harus diakui, bahwa lumbung utama suara dimaksud adalah tanah kelahiran, Kepulauan Nias.  Potensi pemilih Nias pada Pemilu 2014 sekitar 600 ribu suara.  Tentu tidak perlu mematok angka yang terlalu muluk-muluk.  Kalau boleh mendapatkan sekitar 250 ribu suara dari sana, itu  sudah hebat.  Sisanya akan digarap di luar Kepulauan Nias.   Bagaimana caranya?  Saya meyakini, bahwa jejaring yang sudah terbentuk selama 8 tahun berkecimpung  di dunia organisasi nonpemerintah (ornop) atau lebih dikenal LSM (lembaga swadaya masyarakat),  maupun selama 10 tahun di lembaga penyelenggara pemilu, akan efektif menyumbangkan  suara agar bisa masuk rangking 4 besar.  Target minimal suara yang harus dikumpul sekitar 450 ribu.  Saya optimis, bahkan di atas angka tersebut.   Banyak pemilih yang bisa digarap di luar komunitas Nias, termasuk para pemilih rasional.  Jejaring  yang ada telah dan terus bekerja sampai dengan hari-H. 

Satu tugas yang amat penting adalah bagaimana mendatangkan simpatik atau dukungan dari pemilih rasional seperti Anda, pembaca situs ini.  Caranya, memperkenalkan profil dan agenda perjuangan saya secara terbuka kepada para pemilih.  Pemilih yang rasional adalah pemilih yang menjatuhkan pilihan politiknya bukan karena semata-mata ikatan primodial (suku-agama-ras-golongan), bukan juga karena dimobilisasi dengan tawaran uang (money politics), tapi karena  pertimbangan  rekam jejak (profil), kapasitas  serta agenda perjuangan sang kandidat. 

Satu masalah yang sangat menyulitkan para pemilih dalam setiap mengikuti pemilu adalah terbatasnya akses informasi tentang para kandidat.   Banyak kandidat yang tidak bisa  menjelaskan siapa dirinya, dan apa yang ingin diperjuangkannya.  Bahkan ada kandidat yang berkeberatan riwayat hidupnya dipublikasikan.    Pemilih pun bagai membeli kucing dalam karung.

Berangkat dari kebutuhan itu, maka situs sederhana dibuat dan dipersembahkan bagi para pemilih.  Silahkan Anda membaca dan menilai biodata, profil serta agenda perjuangan saya.  Beberapa informasi penting akan dihidangkan juga buat Anda, agar lebih mengenal saya lebih dekat.   Harapannya, setelah membacanya, Anda bisa membantu saya: menjadi pencerita yang baik bagi keluarga, lingkungan serta  jejaring yang dimiliki.  Saya tentu sangat butuh dukungan Anda.  Saya akan berterima kasih banyak, kalau Anda memberikan respons positif buat saya.  Namun, apabila pada akhirnya Anda mengambil pilihan yang berbeda, maka saya akan sangat menghargai pilihan tersebut. 

Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak bagi para sahabat yang sudah berjuang bersama-sama, dengan mengorbankan tenaga, waktu, materi serta menyumbangkan banyak gagasan yang cerdas.   Secara khusus, ucapan terima kasih saya tujukan kepada Sahabat Tobias Duha yang dengan tulus ikhlas menyiapkan portal ini.  Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalaskan budi baik Sahabat sekalian.

Nasehat orang bijak mengatakan, bahwa seorang politisi tidak perlu sombong, tapi sangat perlu percaya diri.  Maka,  tanpa bermaksud menyombongkan diri, saya ingin menyakinkan Ibu/Bapak/Sdr/Sahabat semua, bahwa saya siap menjadi salah seorang Anggota DPD RI Periode 2014-2019.   Pengalaman, kapasitas, karakter serta semangat juang adalah modal saya.     Mohon doa dan dukungannya. Ingat, 9 April 2014.   Semoga Tuhan Yang Mengendalikan Alam Semesta  merestui perjuangan bersama ini. 


Horas! 
Mejuah-juah! 
Njuah-juah!
Ahoi!
Matur Nuwon!
Yaahowu!
Salam sejahtera buat kita semua.



TURUNAN GULO, SP, MSP

0 komentar: